Mengikuti jejak langkah di temaram gelap senja yang kian menua
Ku coba meraba raba makna dari semua tujuan langkah ini
Menyusuri setapak jalan yang entah kemana kan berpijak
Hanya pikiran kosong yang kini muncul bersama sejuta tanya

Ingin tertawa namun ku hampir lupa akan caranya.
Hingga menangis pun ku sudah tak punya air mata.
Lalu....
Kuputuskan untuk bertanya dengan malaikat  mimpi di surga...
Di mana tawa dan air mata bisa kutukar dengan bait bait kata

Di sini....
Ku mantapkan jejak syair dalam palungan kata
Mungkin ada sedikit asa yang dapat kau cerna maknanya
Bahwa...
Jiwaku galau dalam sepi yang menyelimutinya...

Dalam untaian kata...
Dalam coretan tinta yang mungkin tak kau mengerti isinya
Ku coba merangkai abjad aksara kalbu hati
Agar dapat kau pahami...
Jika hatiku menelusuri jejak hari dalam kehampaan pasi....


1 komentar:

hen mengatakan...

disini..
aku terperangah..
untuk mengerti sebuah kata
temaram senja
senja...
tidak hanya menua dan tak perlu di raba artinya
karna besok adalah jawaban untuk kita
ku tahu.. kau ingin tertawa
aku jg tau kau sudah lupa caranya
ku tau engkau ingin menangis tapi tanpa air mata

lalu....mengapa engkau tidak melupakan saja semua
engkau ingin bertanta?
akan kujawab semua tak perlu malaikat surga
karna....
tawa dan air mata hanya bisa ditukar dihatimu saja
disini..
aku mengerti
kegalauan jiwamu sulit kutelusuri
namun aku memahami sepi yang menyelimuti
dalam bait bait yang kubaca
dalam goresan tinta yang sempurna
dalam rangkai abjat dan aksara
aku....aku...
memahami semua
ternyata sejak lamahati sudah menelusuri jejak hari hampa
namuan aku yakin..
yakin akan ada yang segera mengisinya

Posting Komentar