Aku dan Bram memang sudah bersahabat dari kecil,Bram teman SD hingga SMP,tapi ia kakak kelas dua tingkat diatasku kala itu.namun Dona,sahabat yg ku kenal kala ku sudah duduk di bangku SMU, dan aku tak satu sekolah lagi dgn Bram kala itu, karena ia sekolah keluar negri setamat'y dari SMP.

sekian tahun tak berjumpa Bram, ternyata kami di pertemukan saat aku bekerja di salah satu perusahaan milik orang tua'y.

dan aku baru tahu saat mbak Yuli memperkenalkan pada seluruh staff jika hari itu terjadi penggantian direktur baru di perusahaan kami,yg ternyata adalah Bramantio Nugroho sahabat kecilku dulu.

namun itu sekian tahun yg lalu, kini Bram sudah jauh berbeda, dia sudah menjadi seorang direktur perusahaan besar sekarang, jauh berbeda dgn aku kini yg msih kuliah semester terakhir dan mesti banting tulang bekerja dari pagi hingga sore demi bisa melanjutkan kuliah.

saat Bram muncul di kantor aku tak berani menegurnya, dan aku hanya menundukkan kepala kala dia tersenyum melewati meja kerjaku, dan dia tak melihatku sama sekali saat itu, "ah mungkin ia sudah lupa pada sahabat kecil'y ini.

sudahlah.......bukan masalah besar bagiku,dan aku kembali bekerja seperti biasa.

seminggu kemudian, mbak Yuli atasanku memanggilku keruangannya, dan mengatakan jika desain Syal yang ku buat di sukai oleh pak Bram, dan aku di minta untuk menghadap beliau segera.

dan aku kaget tak menyangka ternyata desain asal''an ku itu terpilih dlm seleksi desain syal di perusahaanku.

padahal aku hanya iseng mengikut sertakan coretan ku di atas kertas atas saran Novi sahabatku.

Dengan dada deg2an akhirnya ku ketuk pintu ruangan Bram & terdengar sahutan mempersilahkan aku masuk dari dalam dan kulihat dia duduk membelakangiku du kursi singgasananya.

"Selamat Siang Pak Bram, anda memanggil saya ?

"Ya, silahkan duduk, apakah ini desain anda meidia wijaya salim ??? katanya menyebut nama lengkapku.

"Iya, Pak itu hasil coretan saya, kataku kemudian.

"Bagus, aku suka desain mu...dan bisa kau buatkan lagi aku beberapa desain yg lebih menarik dari ini Meydia ??

Katanya tampa membalikkan badannya dari kursi'y duduk.

"Iya, akan ku coba buat yang lebih bagus pak...

"Baik (kayanya kemudian)

"Dan jika sudah tidak ada lagi saya mohon permisi pak.

"Tunggu...."ia kemudian membalikkan posisi duduk'y menatap lurus padaku, aku tertegun sejenak lalu menunduk tak berani melihat'y lama...apa dia masih mengenali aku.
"Meydia...masih ingat aku ???
kulihat dia sebentar, "Bapak kenal saya ??" tanyaku menyelidik.
"Ya,,,kamu adalah sahabat kecilku dulu,kamu lupakan aku Meydia..??
"Ngga Pak Bram, saya masih mengingat anda, hanya saja sekarang anda sudah jadi atasan saya dikantor.
"Ahahaha jgn terlalu formil begitu Meydia,,,nanti pulang jam kantor kita pulang sama-sama aku ingin ngobrol sama kamu, udh lama kan kita ngga ketemu.
"Maaf Pak,apa bapak tidak malu pulang bareng karyawan rendahan seperti saya ?? " kataku merendah.
"Meydia...kamu ini masih seperti dulu, suka merendah,sdhlah, nnti ku tunggu pulang jam kantor.
"Baik Pak, saya permisi dulu" kataku berlalu.

***
Jam pulang kantor hampir tiba,aku bersiap-siap mengemasi semua kerjaanku, dan ku raih tas ku dan segera menuju pintu,dan disana aku berpapasan dgn Bram,
"Sudah mau pulang Meydia ???
"Iya Pak, saya sudah mau pulang..." Kataku.
"Oke, kamu tunggu sebentar, aku mau ambil kunci mobil dulu di ruanganku..
"Maaf Pak, saya ngga bisa ikut bareng anda, karena saya mesti langsung ke kampus.
"Oke, tunggu sebentar,aku antar kau sampai ke kampus mu.
tanpa menunggu jawabanku Bram langsung berlalu,dan aku menunggunya di lobby kantor.

Tak lama kemudian mobil yg di bawa bram meluncur,dgn membawa serta aku dan dia di dalamnya.
Tak terbayang sebelumnya bisa ketemu Bram lagi dan duduk semobil dengannya.
Bram sekarang banyak berubah, dia sekarang tampak lebih gagah dan dewasa dgn umur'y yamg kini 27 tahun.
Bram lebih tua 2 tahun dariku. dan aku masih ingat dgn jelas tautan umur kami.

"Kamu masih kuliah Meydia ..??
"Iya, Pak Bram...
"Ayolah Mey,,,jgn panggil aku Pak gitu dong, santai aja, aku masih Bram yg dulu kok.
Bram nampaknya memang tak berubah, masih seramah dan tak sombong seperti dulu,walau pun dia anak orang berada.
dekat dengan Bram, jadi ingat masa anak-anak dulu...kami berteman cukup akrap waktu itu.
masih ingat juga dulu Bram sempat mencium aku wktu dia ngucapin selamat ulang tahun untukku.
Bram...semoga kau masih Bram sahabatku yg dulu...(batinku)

"Mey...kamu kok diam.
"Di ujung jalan sana belok kiri Bram, gedung kuliahku pas di belokan jalan itu" kataku pada'y & Bram hanya tertawa melihat sikapku yg salah tingkah, aku jg heran kok aku bisa jadi serba salah gini yaa di dekat Bram.
Akhir'y aku turun didepan kampusku yg terlihat sepi, maklumlah aku kuliah'y sore jd ngga seramai pagi hari...
"Makasih ya Bram, sampai jumpa...
"Ya...hati'' Meydia, kamu pulang jam berapa ?
"kira2 jam 9 kataku,
"Oke, kamu hati'' yaa...
"Bye.... kataku sambil berlalu tanpa menjawab Bram.

***

Sampai dirumah ku lihat Sonia Dan Andrew sudah tertidur pulas dikamar'y.
setiap hari begitu jika aku pulang kerumah, mereka selalu sudah tertidur lelap, dan tante Nani menungguku pulang sambil Nonton Tv diruang tengah.
Tante Nani adalah Kakak dari Mama, yg tak menikah dan memiliki anak, dan ia tinggal bersebelahan dgn rumahku.

"Malam tante, tante belum tidur ??
"Blum Mey, klu kamu blum pulang bagai nama tante bisa tidur" katanya melihatku yg baru masuk dari pintu.
"Hari ini kok agak malam pulang'y Mey ??
"Iya, tadi mampir ke market dulu beli jajanan untuk Sonia & Andrew, kataku.
"Mereka udh makan tante ??
"Sudah, kata tante yg berlalu hendak pulang ke rumah'y di sebelah.
"Tante balik Mey...tutup pintunya rapat-rapat"

***

Esokan hari aku bekerja seperti biasa, siang'y Dona menelponku dan mengajakku ketemuan dan sekalian makan siang.
karena sdh lama kami tak bertemu sebagai sahabat baik, aku menyanggupinya.
Dan aku bergegas berkemas dan dgn buru-buru keluar kantor utk menemi Dona,di parkiran aku bertemu dengan Bram yg jg akn pergi makan siang , dan dia menawariku utk ikut bersamanya, nmn krn sudah janji dgn Dona, dengan halus ku tolak ajakannya padaku.
tapi tak ku sangka ternyata ia juga bersedia ikut mkn siang bareng aku dan Dona.

Sampai direstoran, kulihat dona sudah menungguku sedari tadi.
Dan padanya ku kenalkan Bram sebagai atasanku di kantor, dan dgn alasan kebetulan bertemu & mampir makan siang di sini.
ku lihat Bram menatap lama pada Dona saat bersalaman, dan aku rasa dia menyukai Dona.
akhirnya acara makan siang pun selesai,sedangkan aku balik lagi ke kantor tanpa Bram, yg ku tinggalkan mereka di restoran krn aku buru-buru sebab tugas kerjaku yg menumpuk. dan aku tak tahu lagi selanjutnya tentang mereka di sana.

Dan sejak saat itu ku dengar dari Dona, Bram sering menelpon dia dan mengajaknya keluar, sekedar makan ataupun nonton. ternyata benar firasatku Bram menyukai Dona.
namun dari Dona bilang Bram belum menyatakan Cintanya...dan aku heran Dona ngga begitu semangat bercerita tentang Bram, ngga seperti dulu-dulu kala dia dekat dengan seseorang. dan aku lebih sering mendengar Dona menceritakan tentang David cowok tajir anak rekan bisnis papa'y dan juga teman satu kampus namun beda jurusan.
kata Dona sich David calon dokter.
tapi aku kurang menyukai David, karena saat di kenalkan oleh Dona padaku kulihat Davit sering melirik genit padaku.
ah,,,mudah-mudahan saja Dona ngga salah memilik dia.

***

Hari itu, tiba saatnya aku menyerahkan hasil desain Syal yg di minta Bram padaku.
dan langsung saja ku antarkan ke ruang kerjanya.
saat ku ketok pintu dam masuk ku lihat Bram sedang sibuk dengan komputer'y, tanpa banyak basa basi ku letakkan saja sketsaku di atas meja, dan dgn segera aku kabur dari ruangannya.

"Tunggu Mey....ada yg ingin ku tanyakan padamu.
"Iya Pak Bram...???" Kataku kemudian.
"Meydia, kau kan bersahabat baik dengan Dona"
"Iya, Pak .."
"Tolong katakan padaku apakah Dona sudah mempunyai pacar atau belum ?
"Eh,,,maaf pak, klu soal itu kenapa tidak  bapak tanyakan langsung pada yg bersangkutan."
"Makanya aku ngga sempat bertanya padanya, dan oleh sebab itu sekarang ku tanyakan hal itu padamu, karena ku pikir kalian bersahabat baik, pasti tahu masing'' sudah punya pacar atau belum.
" Maaf Pak Bram, terus terang saya ngga tahu masalah pribadi Dona, dan dia jg tak pernah bercerita pada saya selama ini sudah mempunya pacar atau belum, lagian saya dan Dona sudah jarang sekali bertemu sejak kami lulus dari sekolah.
karena waktu saya yang di habiskan utk bekerja dan kuliah setiap hari.
"Owh....begitu,Baiklah Meydia kau boleh lanjutkan kerjaanmu.
"Permisi pak Bram " Kataku segera berlalu dari ruangannya.

***
Bramantio, apa maksud pertanyaanmu, ternyata benar kau menyukai Dona.
Dan begitu jg saat ku dapati kabar Dona sakit, langsung ku kabari Bram,agar ia bisa menjenguk Dona, dan berharap bisa lebih dekat lagi dengannya.
Bram tampak antusias ingin menjenguk Dona di rumahnya, dan kayanya sebagai sahabat baik Dona aku harus menemaninya menjenguk Dona yg sedang sakit.

Tiba di rumah Dona aku dan Bram di sambut hangat oleh tante Leis mama'y Dona.
Dan aku juga Cukup dekat dengan tante Leis dulu ketika aku dan Dona masih sekolah dan aku sering main kesana kala waktu senggang.
tante Leis ngga berubah masih tampak cantik dengan usianya yang menginjak 40 thn.

"Tante, katanya Dona sakit ya tan...sakit apa sich dia tan, kok mendadak gini..
"Ah,,,sakit biasa aja kok Mey, cuma demam mungki kemaren kehujanan abis pulang dari kampus tiba-tiba badannya panas.
tapi udh mendingan kok, udh di rawat sama dokter ...
"Oh ya, tante, kenalin ini Bram tante, teman ku dan juga Dona.
Bram juga kesini mau menjenguk Dona Tante,,,boleh liat Dona di kamar'y tan ???
kataku meminta ijin tante Leis utk melihat keadaan Dona...
"Oh...silahkan, silahkan...Dona sedang istirahat di kamar'y...Mey naik aja ajak Bram sekalian...tante tinggal dulu sebentar kedapur.
Kata tante Lies mempersilahkan aku dan Bram naik ke atas menjenguk keadaan Dona.

Perlahan ku ketuk dan ku buka pelan-pelan pintu kamar Dona,dan ku lihat Dona sedang asik telefonan dengan seseorang.
dan aku tahu, siapa yg di ujung tlp sana, pasti David...ternyata benar,Dona mengisaratkan padaku kalau yg sedang menelepon itu adalah David.
tak lama Dona menutup tlp'y dan duduk di tepi ranjang berbincang'' dgnku dan Bram.

tak lama kemudian, ku tahu karena Bram ingin berbicara dgn Dona, akhir'y ku beri kesematan pada'y dan aku pura'' ingin mengambil minuman di bawah dan membiarkan Dona berdua dengan Bram.
cukup lama ku biarkan mereka ngobrol, hingga terdengar suara Bell depan berbunyi yang ternyata adalah Davit yg datang.
tak kulihat lagi tante Leis di rumah, dan aku lihat sepertinya David sudah tak canggung2 lagi dirumah ini,terbukti dia langsung saja naik keatas menuju kamar Dona tanpa harus meminta ijin pada tante Leis mama'y Dona.

Melihat itu aku lekas2 naik dan membawakan minuman utk Bram, pastinya dengan kehadiran David Bram akan merasa terganggu.
Ternyata benar saja, dari sorot mata David nampak ketidak sukaannya pada Bram.
Dan aku dapat merasakan bagai mana perasaan Bram kala melihat kemesraan yg di tunjukan David pada Dona.
Begitu juga dengan Dona kluhat...dan Bram terlihat mengajakku segera berpamitan pada Dona serta David yg tak menggubris sapaan Bram kala berpamitan.

"Pacarnya Dona ya mey..." Tanya Bram padaku.
"Setahuku mereke hanya sahabt Bram,,," Kataku menutupi yg ada, karena ku tahu Bram kecewa saat itu melihat kedekatan Dona dan david, dan malam itu ku coba beranikan diri menanyakan perasaan Bram terhadap Dona.
dan Bram bilang jika dia menyimpan rasa simpati pada Dona sahabatku.
dan aku juga menyemangati Bram kala itu, bahwa selama janur belum melengkung Dona masih dapat di raih'y.
dan tampakBram sedikit legah malam itu.

****
Enam bulan sejak kejadian itu,aku tahu Bram mulai gencar mendekati Dona,dan aku sebagai comblang'y
dan dari situ pula antara aku dan Bram cukup dekat, tak seperti atasan dan bawahannya dikantor.
Bram sering mengantarkan ku pulang, mengantarkan aku mencari bahan skripsiku kala ia punya waktu luang.
dan tanpa malu-malu Bram juga sering bertandang kerumah mungilku bercanda dengan Sonia dan Andrew.
kadang saat melihat candaan Bram pada adik-adikku sempat terlintas seandainya Bram tak memilih Dona sebagai kekasihnya.....
Ah, tapi segera mungkin aku membuang jauh'' perasaan itu, Bram milik Dona sahabatku...
dan pernah suatu waktu Bram sempat berkata padaku tentang niatnya melamar Dona. dan ia meminta pendapatku.
dan tentu saja aku mendukung mu Bram...kebahagian mu adalah kebahagian sahabatku Dona..dan pastinya kebahagiaanku juga...kataku waktu itu, walau tak ku pungkiri ada rasa aneh menyelubungi hatiku, sedih jika membayangkan Bram bersana Dona...
namun aku selalu membuang jauh-jauh perasaan yg ku anggap cuma rasa sayang persahabatan yg begitu dekat terhadap Bram.

Malam ini aku sedang di rumah mengajari sonia dan andrew mengerjakan PR, saat terdengar ponselku berdering, yg ternyata adalah Bram yang menelponku.
dan Bram berkata sebentar lagi akan tiba dirumah dan mengajakku keluar.
ada sesuatu yg penting yg ingin di sampaikannya padaku.
dan aku tak dapat menolak ajakannya, dan segera saja aku keluar saat mendengar deru mobilnya di depan rumah.
ku tinggalkan adik2ku pada tante Leni, dan dgn ijinnya aku pergi bersama Bram.

"Ada apa Bram, malam2 begini mengajakku keluar...km sedang ada masalah ? " Tanyaku, dan dia hanya diam tak menjawab pertanyaanku.
aku jadi bingung dan ku biarkan saja dia diam dengan pikirannya sendiri. hingga ia menghentikan mobilnya si tepi bukit tempat favorite ku menyendiri jika aku sedang sedih.
dan Bram tahu tempat itu, karena ia sering menjumpaiku di sana jika ia mencariku...
dan tempat ini merupakan tempat yg paling sering ku kunjungi jika hatiku sedih krn ada perasaan aneh merasuk kala mengingat Bram bersama Dona.
tepat diatas dundukan bukit, di bawah sebuah pohon yang rindang dan dgn sebuah kursi di sampingnya...kulihat Bram menghentakka duduknya di sana seperti kala aku dlm sedih.

aku diamkan saja dia dgn pikirannya, dan aku tak banyak bertanya lagi pada Bram.
Biarkan dia sendiri yg bercerita, (batinku)
benar saja, tak berapa lam Bram membuka pembicaraan, dan dia katakan.
"Dona menghianati ku Mey....."
"Aku kaget mendengar ucapannya..." dan aku natapnya dalam-dalam.
"Ngga mungkin Bram, kau tahu dari mana" kataku sejurus kemudian.
"Kulihat dia Berciuman dengan david, begitu mesra...mereka bercumbu di depan mataku Mey.."
"Lalu...Dona tahu kau melihat mereka ??" Tanyaku lagi.
"Ya, kuhampiri mereka...dan ku katakan pada Dona, piliha aku atau David...dan jawaban Dona menyakitkan sekali bagiku.
Dia memilih David,,,Mey."
Baru kali ini kulihat  wajah Bram menggeram marah, mata'y berkaca-kaca menahan amarah.
ku tahu betapa dia begitu mencintai Dona...aku tahu betapa selama ini sudah begitu banyak yg telah ia korbankan untuk Dona.
dan aku tak pernah menyangka Dona setega itu pada Bram.
dan seharusnya sejak dari awal aku tak mencomblangi Bram, karena dari dullu ku tahu Dona dan David sering main hati di belakang Bram, kasihan sekali Bram,,,dia pasti terpukul sekali dgn kejadian ini.
dan aku hanya bisa menghiburnya kalaitu.

"Seharus'y aku tahu, dan sedari awal tak memaksakan mencintai Dona.
karena saat bersamaku dia sering curi-curi kesempatam menerima tlp dari orang lain. seharusnya aku sudah curiga dari dulu.
Cinta dan kecantikannya serta kelembutan tutur katanya telah membutakan mata hatiku.
sehingga mutiara di depan mata tak ku hiraukan....

Degggggggg,,,jantungku berdetak kencang saat mendengar kata'2 Bram yg terakhir.

"Aku tak mengerti maksud kata-kata mu yg terakhir Bram...." kataku mencoba menyelidk.

"Ya,,,kau mutiara itu Mey.
"Selama ini aku berusaha menutup mata hatiku...tentang keberadaanmu di hatiku.
"Entah mengapa setiap ada masalah mendera yg ingin ku cari adalah kamu bukannya Dona.
dan selalu saja kau dapat menenangkan ku.
Kala sepi yg terbersit di benakku hanya kamu,canda tawamu buat aku tentram, begitu jg dgn kebersamaan dgn sonia dan andrew...tak seperti saat bersama Dona.
bersamanya hanya ada keluhan,dan sifat manjanya serta tak kedewasaannya dlm menengahi masalah yg ada.

Bram bercerita banyak malam ini,,,dan dia mulai membahas tentang aku di matanya.
aku jadi serba salah dan ku katakan jika dia sedang kacau malam ini.
aku beranjak, mencoba menghindar dari tatapan aneh di matanya....dan berdiri di atas sebongkah batu yg biasa ku injak dan melintangkan tanganku untuk berteriak sekuat-kuat'y untuk melegahkan beban di hatiku.
namun kali ini tanganku tak ku bentangkan lebar-lebar, sebab udara malam itu kian dingin menusuk tulang.
dan dengan tangan ku dekap ku dongakkan kepalaku menghirup udara dalam-dalam meresapi kenyataan yang ada saat itu.

kulihat Bram mendekat, berdiri di sampingku, menatapku dari samping.Dia diam tak bergeming, begitu juga dengan aku...
dan akhirnya Bram bersura....

"Meydia....apa yang kau pikirkan saat ini...??
"Apa yg kau rasakan Mey ?

Aku menoleh kearahnya, kulihat dia menghadap padaku, melihat aku lekat-lekat. wajahnya tak seemosi tadi lagi kulihat.
Ia mulai tenang....
Ku balas tatapannya, dan ku katakan " Jika ku sedih, aku akan berteriak lantang di sini ,melepaskan semua bebanku  agar angin membawanya pergi jauh.
sambil ku bentangkan tangan ku laksana ku sedang terbang melintasi awan....hingga semua bebanku hilang, dan aku akan kembali hinggap di antara ranting kehidupan baru yang akan ku mulai besok.
" Bram, jika hatimu kacau,,,berteriaklah disini, lepaskan bebanmu, hingga esok tiba kau akan merasakan kelepasan atas semua beban-bebanmu.

kulihat kau menghadapkan pandanganmu ke muka...menatap jauh ke depan, nenjelajah di antara perbukitan nun jauh di sana, diantara pohon-pohon rimbun, diantara pucuk pucuk dedaunan.
kau menghirup udara dalam-dalam. menghembuskannya bersana teriakan lantang...
"Agin, bawa semua bebanku, bawa pergi semua kenangan pahitku...
beri aku secerca cahaya, agar aku dapat memulainya kembali bersama Dia.....(Bram melihatku, tangannya teracung lantang.
menunjuk lekat-lekat kepadaku, aku tercengang, tak dapat berkata-kata, kemudian ku dengar suara Bram melemah.

"Meydia...mulai hari ini aku berjanji, akan selalu menemanimu melewati hari-hari.
"Dan ku mohon,bantu aku menata hidupku yang baru....

lidahku kelu, mataku tak dapat berkedip,seakan tak percaya dengan apa yg di katakan Bram barusan.

"Meydia....
"Bolehkah aku memelukmu ??

tanpa menunggu jawabanku, Bram mendekapku dari belakang, dan pelan ku dengar dia berbisik di balik tellingaku.

"Maukah kau memulai hidup baru bersamaku dan menghabiskan sisa hidupmu bersamaku pula Meydia..."

Aku diam,dan hanya anggukan pelan tanda aku menerima luapan kasih yang di berikan oleh Bram.
Ku pejamkan mataku, ku hirup udara malam itu dalam-dalam, dan ku hembuskan bersama berjuta rasa bahagia yg terukur.
Pada angin ku berbisik, " terima kasih tlah sampaikan rasa yg selama ini ku titipkan untuk dia.
"Kini, padamu angin, kini ku titipkan kembali sebait doa...agar dapat kau abadikan Cinta yang saat ini kudekap erat...
"Padamu angin...cinta ini ku labuhkan dalam ikrar setia...cinta yang nyata.


Tsn.
Co, December 16,2010