Aku kenal Damian dua tahun lalu lewat jejaring social facebook, sekedar iseng ku ingat saat itu temanku masih sangat minim.dan kulihat di Profil’y Damian foto’y ganteng,imut-imut pula.
Perkenalan dengannya biasa-biasa aja kala itu, kami saling mengenalkan diri,

I’m From Usa, katanya saat itu, dan ku perkenalan diri dari Indonesia,tanpa basa basi ku tanyakan apakah pernah keindonesia, Negara yang indah bak surga, kataku kala itu mempromosikan negri kelahiranku ini. Walau kenyataan’y jauh…(Upszzz Sorry….)

Dan katanya ia pernah kebali selama 2 minggu, dan Bali memang layaknya surga…katanya memuji.

Ya, negara’y indah & permai apa lagi orang’y kataku saking GeEr’y, ku piker ngga saling kenal ini, ngapain malu,lagian Damian jg ngga tahu aku ini, pikirku cuek.

Tak lama percakapanku via chattbox dgn Damian yang mengaku seorang mahasiswa kedokteran di New York itu,dan aku mengiyakan saja apa katanya kala itu…berhubung kendala bahasaku yg juga tak memadai,cepat2 aja ku akhiri percakapanku, “NGantuk” kataku pada’y.
Dan percakapan pun segera berakhir.

Dua bulan kemudian,aku ketemu sama si Damian lagi di dunia maya, aku jg hampir melupakan’y setelah percakapan pertamaku dgn’y.

Ia menyapaku,dan entah kenapa percakapan kala itu di mulai begitu terasa akrab,serasa aku sudah lama mengenal’y. Damian bilang kangen sama cewek indon yg dikenal’y petama kali,dan satu2’y teman asia yg ia kenal di facebook.

“Aku kagen bali,aku kangen Indonesia “ katanya.
“Ajarkan aku bahasa mu Maria”  katanya.
Ahahaha….Damian yg lucu,pikirku
apa untung’y belajar bahasa indonesia, yg ada aku yg mesti di ajari sama kamu biar aku bhs inggris’y lancar,dan ngga perlu di translate lg klu ngomong sama kamu. Kataku pada’y

Damian tertawa, dan ku bayangkan tawa Damian renyah, serenyah senyum’y…
(hehehe,,,kyk kenal aja gue)

Damian cerita banyak tentang negara’y padaku,tentang kehidupannya di sana,keluarga’y teman’’y kegiatannya, dan jika aku berkenan kesana aku akan di ajak’y main salju….

Ahahaha….Damian yg lucu, ada’y nanti aku jadi patung Es,klu kenegaramu karena mati beku, kataku pada’y di antara percakapanku.

kami kian akrab, entah mengapa aku dan Damian merasa cocok satu sama lain, dan Damian makin sering menghubungi ku.

Dari hanya sekedar Chatting, kami saling tukar nomer ponsel, dan damian sering mengirimi aku kata-kata mutiara yg di terjemahkannya ke dalam bahasa indonesia, kedengarannya lucu, ngga nyambung dan asal-asalan kata-kata'y namun ku tahu Damian getol belajar bahasa ku.

"Maria.... hari ini di sini hujan salju. andai kamu liat pasti kamu senang.
"Maria...Nanti ku foto di tengah salju untukmu yaa..agar kau makin ingin ke negriku.
akan ku ajarkan kau Ski....katanya di antara sekian bayak pesan yg masuk ke inbox facebook-ku.


Oh Damian, kamu buat aku memimpikan negri bersalju itu, Damian semoga ini bukan mimpi...

"Maria....hari ini aku ke toko buku, dan aku lihat ada bingkai foto cantik di sana, bentuk'y unik dan lucu, aku yakin kamu pasti suka bingkai itu.
dan ku beli untuk taruh fotomu di sana yaa...nanti ku perlihatkan untukmu.
dan kirimkan aku foto termanismu untuk hiasi bingkai indah ini...''

katamu dlm pesan kesekian pada suatu hati.....Oh Damian yg lucu, kamu buat aku rindu saja, semoga persahabatan ini akan selalu indah seperti ini.

setahun mengenal Damian, banyak cerita-cerita yang buat aku dan Damian makin dekat, saling berbagi cerita tentang kegiatan yg kami lalui setiap hari.


''Aku bosan dengan kuliahku Damian,aku bosan dengan tugas-tugas kuliah yg membosankan.aku ingin bekerja " kataku pada Damian di  kala waktu aku sedang BeTe dengan rutinitas ku sehari-hari.
Dan kebetulan aku di tawari bekerja oleh salah seorang temanku yg juga bekerja sambil kuliah.
maka jadilah aku wanita yg super sibuk dengan segudang pekerjaan yg menumpuk, bukannya makin enjoy...aku makin pusing dlm membagi waktu kuliahku yg sempat terbengkalai akibat kesibukan ku bekerja.

Damian sering menyemangatiku, menasehatiku agar tak terlalu lelah bekerja, dan sempat juga ia menawariku untuk bekerja dan sambil meneruskan studyku di negri'y.
namun itu tak mudah Damian, aku bukan seorang petarung yg tangguh dlm menjalani hidup.
aku sebatang kara jika ke negrimu.....keluhku panjang lebar pada Damian, tapi ia meyakinkan aku.


Entah mengapa, seperti di hipnotis aku begitu teropsesi dgn semua yg di katakannya.
aku mulai membayangkan dapat menapakkan kaki di negri yg katanya indah itu.
dan dgn keyakinan dan support dari Damian iseng2 ku coba menjalani prosedur yang ada.
mudah-mudahan saja opsesi ini bukan semata-mata karena Damian..(Batinku)

*****

Dari ketinggian ku lihat gundukan gunung berbatu, hutan yg gundul dan tampak kegersangan yang kerontang dengan udara dingin yg menbuat pernafasanku sakit.
Tiba mendaratkan langkah di airport ku jelajahi setiap sosok yang tampak dlm pandanganku.
Kucari sosok Damian yang katanya akan datang menjemput ku dengan setangkai mawar kesukaanku.

" Damian...jgn kau lupa pada janjimu " kataku mengerutu dlm hati setelah dua jam lamanya aku menunggu.
kegelisahan mulai mendera kala waktu terus berlalu seiring rasa lelah yg kurasakan selama perjalanan panjang ini.
"Maria...
Terdengar suara asing ku dengar menyapa namaku, mungkinkah itu Damian ?? Hatiku berlonjak seketika membalikkan tubuhku pada arah datang'y suara....
"Selamat Datang....katanya menyapaku.
"Damian...???
"Yaaaa......aku Damian katanya.

Kebahagianku memuncak, langsung ku peluk sosok yg tak kukenal sebelumnya itu,sedetik kemudian aku tersadar, ku tatap Damian dalam-dalam, ternyata Damin tak seperti yg ku bayangkan.
Damian tampak lebih gagah dari gambar yg sering ku lihat, rambut'y coklat tak seperti kebanyakan bule pada umumnya, kulit'y putih, mata'y sedikit sipit dan berlesung pipi pastinya.

(Damian indo korea, papanya waraga negara amerika sedangkan mamanya warga negara korea)

Sosok Damian sempurna dimataku, membuat aku tertegun lama menatap sosok'y di hadapanku, dan Damian tersenyum memandangku dlm keterpakuan.

***
Ternyata Damian benar-benar sosok yg sangat menyenangkan, selama dengannya aku merasa telah mengenalnya lama...
Dan seperti kata Damian, fotoku terbingkai dlm frame foto yg cantik,aku suka bingkai ini, kataku pada Damian. dan ternyata selera mu banyak kesamaan denganku Maria.....katanya sejurus kemudian.

18 Desember,

Salju turun begitu tebal, sambil berlari kau mengiringiku dlm rintik salju seperti yg pernah kubayangkan.
ku tengadahkan tangaku, wajahku terasa lembut di sapu butiran salju yg halus.

Damian berlari di belakanku lalu berhenti melihatku menadahkan tangan meraup butir-butir salju.
Damin mengusap lembut wajahku, kami saling bertatapan, lama seakan saling mendalami hati kami masing-masing.
"Kau dingin ...???
Tanya Damian padaku, dan ku jawab dengan gelengan pelan. Damian masih mengusap lembut wajahku, dan ku biarkan dia melakukan itu dengan perasaan yg begitu damai kurasakan.
Ternyata sosok Damian nyata, buakan lagi maya seperti yg selama ini ku bayangkan.

" Maria....kau tahu.
Selama ini hanya bayangmu yang ku rengkuh dalam mimpi, berhayal dapat menyentuh dan membelai wajah  cantikmu dalam nyata...menatapmu penuh kerinduan.

Kini kau nyata ada di hadapanku....kau tak lagi hanya bisa ku sentuh ..tapi dapatku dekap dalam pelukanku.

"Maria.............ku ingin kau selalu ada di sini.
"Ku ingin kau selalu temani ku melewati setiap musim salju...agar dapat ku usap lembut wajahmu dalam nyata....
" Wajah Damin tersenyum...aku menyambut'y dengan kerlipan mata bahagia.
Dalam rintik salju yg selama ini hanya ada dalam hayalku, Damian memeluk erat tubuhku, ku pejamkan mata dan ku labuhkan hangat rasa yg saat ini kurasakan...
"Damian....aku mau hidup dengan mu selamanya....bisikku di sela depakapn Damian.
perlahan pelukannya nerenggang, Damian menatapku penuh kasih.
Ku pejamkan mata, lalu kurasakan kelembutan menyentuh bibirku,ku balas kecupan manis Damian.

dalam deburan nafas terbersit sebait harapan,,,,
Tuhan, jangan renggut bahagia yang kini ku gapai bersama Damian.
Buatlah bahagia ini abadi seabadi Cintamu untukku...
Sekekal kasihmu menyertaiku...
Sehangat Dekapanmu padaku dalam dingin'y salju.


~Tamat~


CO,18 Desember 2010.