Oleh : Tisana Wong

Mungkin perjumpaan kita sudah di atur oleh yang Kuasa.
Hingga Hari ini ku bisa mengenal sosokmu yang ku puja
Tak pernah terbayang olehku sebelumnya
Di ujung Jalan ini tempat awal kisah kita mulai

Ku bertanya dimana Rumahmu kala itu
Kau diam dan terus berlalu...
Aku bungung,dengan wajah yang bersemu merah hiasi wajahku.
Kau acuhkan aku,,,

Seminggu berlalu...
Dua minggu pun hampir tiba...
Gelisah hati selalu hadir kala ku mengingat engkau 
Wahai Gadis yang ku temui di ujung persimpangan jalan...
 
Matamu yang Indah,,,
Senyummu yang manis,,,
Namun tak ada sebait kata pun yang terucap
Kau Berlalu tanpa kata dari hadapanku..
 
Oh Gadis...
Akankah takdir mempertemukan aku lagi denganmu
Aku rindu melihat mu lagi...
Lihat mata indahmu,lihat senyum yang menghiasi bibir merahmu itu.
 
Di Ujung jalan ini ku coba mencari sosok gadis yang pernah ku lihat dan menjadi dewi pengusik malam-malam sepiku...
Berharap kan bisa berjumpa lagi,di ujung jalan tempat pertama kali ku melihat mata indahmu.
mata yang sempat ku lihat malu kala itu..
 
Dibawah terik mentari yang membakar ubun-ubun harapan.
Ku bersandar di sudut tiang di ujung jalan ini..
Pandanganku menyisiri setiap sudut ..
Suaraku meracau dalam bait Doa...
 
Dimana Gadis bermata Indah itu dapat ku temui..?
Hantarkan dia padaku saat ini...
Katakan pada'y aku menunggu'y disini.
Hela'an nafas diakhir pintaku terhembus,ku terhempas lesu...
 
Aku tersandar ditembok bisu di ujung jalan ini
Menjelajah liar mata ellangku menatap raga yg berlalu
Dan di sudut jalan itu hatiku berlonjak...
Aku melihat Gadis bermata indah itu menatapku dengan senyum yg ku rindu...
 
Uluran tangan ku kau sambut hangat kini
Dan kau bejalan berdampingan di sisiku saat ini...
Di Ujung jalan itu menjadi saksi bisu cintaku...
Cintaku pada sosok gadis bermata indah yg kini berjalan mengiringi langkahku...