Ketika hati tak lagi menentu, 
Antara kebimbangan dan kepastian, 
Antara kejengahan dan kejatuhan, 
Antara selimut duka dan hamparan bahagia, 

Dimanakah aku terbentang sebenarnya?
Kepada siapa harus kubagi ini semua?

Kegalauan hati dan kekacauan jiwa. 
Hanya dia pengobat luka. 

Namun diapun menyirna, menyisakan ruang hampa. ...
Kuguratkan puisi ini untuk seseorang di sana. 
Semoga kamu dapat mencernanya.

0 komentar:

Posting Komentar