
Setiap manusia memang berhak mencintai namun memiliki yg tlh menjadi hak orng lain & Bukan Hak kita itu adalah sebuah Dosa.
Namun ada satu hal yg harus di camkan dlm melakukan suatu hal dlm hidup, Ingatlah akan Karma & Takutlah akan Tuhan.
Dengan ada'y keyakinan sprti itu "yakinlah ",segala hal yg bersifat buruk pasti akan terhindarkan dr akal pikiran kita.
Tulisan dlm Cerita ini anggaplah hanya sekedar buat baca'an penghilang kepenatan pikiran,jangan mengambil sisi buruk dr cerita ini.
semoga dgn membaca'y kesimpulan yg dapat di ambil dpt bersifat positif bagi kita semua.
Selamat Membaca.
*********** SELINGKUH ***********
Sudah hampir satu jam Dian di kamar kosnya namun matanya belum juga mau terpejam.
Entah sudah berapa puluh kali dia mengubah posisi tidurnya namun tetap tidak bisa tidur. Dian meraih blackberrynya.
Dian : PING!!!
Raka : Hi sayang!
Dian : Apa kabar?
Raka : Baik dong, sayang. Kok jam segini belum tidur?
Dian : Blom ngantuk nih.
Raka : Ow.
Dian : Gi ngapain, sayang?
Raka : Seperti biasa di rumah dengan istriku.
Dian : Hufff…. Kenapa sih kamu mau sama dia? Kayak ngga ada yang lain aja?
Raka : Andai saja aku kenal kamu terlebih dahulu aku pasti memilih kamu.
Dian : Gombal.
Raka : Serius.
Dian : Apa sih istimewanya janda? Kenapa kamu harus milih janda?
Raka : Jandakan lebih berpengalaman. Ha…ha…ha…
Dian : Emang cuma janda yang berpengalaman?
Raka : He…he…he… Dian : Aku kan lebih bergairah dan lebih seksi dari dia.
Raka : Iya deh. Kamu emang lebih seksi. Lebih menggoda. ‘
Dian : Lebih canti juga!
Raka : Dasar tukang narsis.
Dian : Ketemuan yuk….
Raka : Ngga bisa sayang. Aku harus kasih alasan apa untuk keluar malam-malam begini?
Dian : Itu artinya kamu lebih sayang sama dia?
Raka : Bukan begitu. Kamu pasti ngga mau kalau hubungan kita terbongkar, benar kan?
Dian : Persetan dengan dia. Karena dia kita tidak bisa bebas berhubungan.
Raka : Itu resiko pacaran dengan suami orang.
Dian : Ingin ku bunuh dia rasanya.
Raka : Kamu tidak boleh ngomong seperti itu. Ingat, dia itu kakak kamu juga.
Dian langsung memutuskan untuk mengakhiri bbman dengan kekasihnya malam itu dengan api cemburu.
Raka : PING! Dian tidak menghiraukan lagi Raka yang menyapanya.
Dua bulan kemudian. Hanya tinggal Dian dan Raka di pemakaman. Ke duanya berdiri di depan gundukan tanah yang masih berbau tanah yang segar. Tanah yang telah menutupi tubuh istri Raka.
Semua orang tahu kalau istri Raka meninggal dunia karena sakit.
Meninggal dunia di rumah sakit saat dalam perawatan.
“Aku tahu apa yang kamu lakukan,” ucap Raka pelan.
“Aku melakukannya karena kamu, sayang.”
“Kenapa kamu ngga bisa bersabar sedikit waktu lagi.”
“Aku harus menunggu sampai kapan? Sampai kapan dia harus menjadi penghalang cinta kita?” “Ngga akan ada orang lain tahu tentang ini. Hanya aku dan kamu. Kecuali kamu sendiri yang membocorkan ke orang lain.”
“Tapi kenapa harus dengan cara ini? Aku kan bisa menceraikannya?”
“Aku tidak punya pilihan lain. Dan satu lagi, aku punya kesempatan untuk melakukannya.”
Raka melangkah pergi. Melangkah dengan tertunduk.
Dian masih berdiri menatap kuburan kakak perempuannya. “Maafkan aku kak. Aku terpaksa melepas selang oksigenmu. Aku harap kakak mengerti alasan aku melakukannya.
Aku tak sanggup lagi berbagi denganmu.” Bibir Dian mengukir senyum namun matanya meneteskan kesedihan. Hanya Dian yang tahu arti senyuman dan air mata'y sendiri.
***** TAMAT *****

0 komentar:
Posting Komentar